Indonesiaku Indah dan Blitar termasuk di dalamnya
Home » » TRADISI KLEDUK KLENENG

TRADISI KLEDUK KLENENG

Written By Assadena Cahya Kusumardani on Senin, 09 Mei 2016 | 01.18.00




TRADISI KLEDUK KLENENG


“TRADISI KLEDUK KLENENG” – amerupakan salah satu tradisi di sebuah desa daerah Blitar. Tradisi ini merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyrakat sekitar desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, setiap kali ada gerhana matahari. Tradisi ini dipercaya oleh masyarakat untuk mengusir energi negatif dari adanya peristiwa gerhana matahari.

Tradisi ini dilakukan ketika gerhana matahari sudah mencapai 90 persen, warga yang berkumpul di rumah sesepuh desa mulai menyalakan obor yang dipasang mengelilingi halaman. Ketika alam sudah gelap, para pria yang kebanyakan bapak-bapak mulai menabuh lesung, gerabah, atau benda apa saja yang ada disekitar mereka untuk dibunyikan bersama-sama.

Irama nada dari berbagai alat yang dibunyikan itu dipadu dengan tembang Jawa yang berisi tuntutan menjalani hidup sederhana dan pasrah pada Kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menabuh lesung dan berbagai alat bunyi ini sebagai simbol untuk mengusir dampak negatif dari munculnya gerhana matahari pagi ini. runtutan peristiwa besar yang terjadi paska fenomena gerhana matahari atau terlihatnya lintang kemukus di galaksi ini, seperti tahun 1965 adanya G/30 S PKI kemudian tahun 1983 hebohnya peristiwa petrus ( penembak misterius).

Dengan melestarikan tradisi ini, intinya bahwa fenomena alam itu mengingatkan pada umat manusia, bagi siapapun yang menanam akan memetik panennya.

"Kalau ada warga di daerah lain sampai tidak kerja karena takut gerhana, itu sebenarnya tidak perlu dilakukan. Apalagi jika selama ini dalam hidupnya banyak menanam kebaikan, pasti akan memanen kebaikan pula. Yang perlu takut itu kalau orang itu menanam keburukan, pasti panennya nanti juga keburukan," papar salah seorang masyarakat desa Gogodeso.

Warga sekitar telah mempercayai salah satu cara untuk melihat gerhana matahari, yakni dengan cara menyiapkan ember berisi air untuk melihat penampakan gerhana matahari. Zaman dulu sebelum ada imbauan dari dokter atau pemerintah untuk tidak melihat gerhana matahari langsung, orang Jawa sudah punya metode sendiri untuk melihatnya.

Salah satu mitos yang dipercayai warga sekitar ketika menjalankan tradisi kleduk keleneng ialah menggigit kreweng atau pecahan tembikar untuk perempuan yang sedang hamil saat itu.

 


SHARE

About Assadena Cahya Kusumardani

0 komentar :

Posting Komentar