TRADISI GREBEG PANCASILA
Grebeg
Pancasila adalah suatu upacara
peringatan
hari lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni yang didesain sebagai
peristiwa budaya. Ritual
Grebeg Pancasila sendiri sudah menjadi agenda rutin di Kota Blitar
sejak sekitar 10 tahun terakhir. Acara Grebeg Pancasila yang
melibatkan masyarakat Kota Blitar itu dikemas melalui seremonial
budaya. Upacara
ini berbeda dengan upacara lainnya. Ritual upacara ini berisi 3
(tiga) acara pokok yaitu:
Upacara
Budaya
Kirap
Gunungan Limo
Kenduri
Upacara
ini selalu diadakan sekali dalam setahun di kota
Blitar. Hal ini ditujukan untuk mengenang proses pembuatan Pancasila
yang menjadi landasan hukum Indonesia. Upacara ini juga diikuti oleh
semua masyarakat Blitar dan sering dihadiri oleh pejabat-pejabat
Indonesia. Grebeg
Pancasila didahului dengan acara kirab obor, upacara bendera
menggunakan atribut tradisi Jawa, hingga kenduri Pancasila. Tiga
tempat yang menjadi rute ritual Grebeg Pancasila, yakni Istana Gebang
(rumah keluarga Bung Karno yang kini dikelola pemerintah), alun-alun
kota dan berakhir dengan makam Bung Karno di kawasan Bendogerit, Kota
Blitar.
Salah
satu rangkaian acara yang sangat menarik adalah Kirab Gunungan Limo.
Kirab Gunungan Limo ialah kirab yang dilakukan dengan mengarak
keliling Kota Blitar dengan rute akhir di makam Bung Karno. Kirab
Gunungan Limo ialah kegiatan tahunan budaya Blitar dengan mengarak
lima tumpeng setinggi 3 meter keliling kota. Lima tumpeng yang diarak
mengelilingi kota Blitar melambangkan lima sila Pancasila. Setelah
diarak keliling kota, kelima tumpeng tersebut menjadi santapan warga.
Dalam
rangkaian acara Grebeg Pancasila, mengarak lima tumpeng raksasa
menjadi hal yang paling menarik bagi warga. Tradisi Kirab Gunungan
Limo bertujuan untuk melestarikan budaya Blitar dan juga bertujuan
untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Kirab dilaksanakan dengan iring-iringan
musik sehingga acara yang menjadi tradisi tahunan itu menjadi hidup
dan menarik.
About
Assadena Cahya Kusumardani
0 komentar :
Posting Komentar